Wednesday, November 20, 2013

Ammonia Fuel

Beberapa hari yang lalu saya sempat bertemu dan berdiskusi dengan sorang yang sangat ahli dalam bidang teknologi.

Ada beberapa topik diskusi menarik yang sempat dibahas antara lain:

1. Penggunaan pupuk urea

Menurutnya penggunaan pupuk urea seharusnya mulai ditinggalkan karena berbahaya untuk kesuburan tanah. Sebagai penggantinya harus berbasis organik.

2. Penggunaan Amonia sebagai bahan bakar (ammonia fuel)

Kita semua tahu bahwa bahan bakar minyak semakin menipis cadangannya dan semakin mahal. Amonia (NH3) yang dicairkan pada tekanan sama dengan tekanan gas elpiji mampu menggantikan bensin dan solar.
Selain lebih murah bahan bakar amonia (ammonia fuel) tidak menghasilkan gas CO2, jadi lebih hijau.

Apa paduan antara keduanya? Ternyata bahan baku pembuatan pupuk urea adalah gas amonia. Jadi kalau amonia dijual sebagai bahan bakar maka pabrik pupuk tetap hidup.

Pertanyaannya adalah siapa yang ingin menggunakan amonia sebagai bahan bakar? Apakah perlu dilakukan modifkasi pada mesin yang digunakan?

Terpikirkan untuk menggunakan amonia sebagai pengganti solar pada mesin diesel. Ternyata ide ini sudah mulai dikembangkan juga diluar negeri. Bahkan sudah ada asosiasi penggunanya, nh3 fuel association. Konsep nh3 fuel association didasari pada beratnya resiko ketergantungan pada bahan bakar berbasis fosil seperti bensin dan diesel.

Jadi ide untuk menggunakan amonia sebagai pengganti diesel sangat valid, mungkin tidak 100% menggantikan diesel tetapi sekurang-kurangnya mengurangi penggunaan diesel. Jadi mungkinkah amonia digunakan pada  pembangkit tenaga listrik diesel, pltd?

Menjawab pertanyaan tadi tidak sulit, paati bisa karena:
1. pemakaian amonia lebih murah.
2. konversi pltd untuk memakai amonia tidak mahal karena hanya merubah di intake saja tidak di mesin.
3. tidak ada buangan gas  CO2.

Produksi amonia pabrik pupuk tidak perlu dikurangi bahkan ditambah. Pabrik pupuk tidak hanya jualan pupuk tetapi juga amonia.

PLTD dengan menggunakan amonia lebih murah menghasilkan listrik, lebih hijau karena tidak mengeluarkan gas CO2. Ketergantunahn terhadap bahan bakar fosil menurun dan tidak perlu import, ingat kita masih import bbm.

Ide menarik yang perlu kita dipikirkan baik-baik. Semoga menjadi masukan yang bermanfaat.

Tuesday, October 18, 2011

Tertunduk malu ...


Saya pasti tertunduk malu kalau hati saya bertanya apa yang telah saya kerjakan untuk kepentingan orang banyak. Rasanya masih banyak yang belum saya kerjakan untuk kepentingan orang banyak. Padahal berbuat kebaikan untuk orang banyak merupakan suatu tindakan yang mulia.

Tindakan mulia itu tidak harus berupa tindakan yang besar, bahkan tidakan kecil seperti menyingkirkan paku atau batu kecil di jalan yang bisa mencelakakan adalah tindakan yang mulia juga. Tentu saja besar kecilnya tindakan tadi diukur dari seberapa banyak orang yang merasakan manfaatnya. Alangkah indahnya apabila semakin tinggi seseorang semakin besar juga manfaatnya bagi orang lain.

Jadi tertunduk malu ...



Location : Jalan Kebon Sirih Timur Dalam, Jakarta Capital Region 10240,

Wednesday, October 12, 2011

Makan malam di Dago


Tadi malam sempat menikmati makan malam di jalan Dago, Bandung. Memang Bandung kota yang enak karena banyak pilihan kuliner yang enak-enak. Suasana kota Bandung yang lebih dingin karena telah diguyur hujan sore harinya semakin mempermudah pemilihan makanan. Apalagi kalau bukan makanan yang hangat yang dipilih ketika suasana Bandung yang dingin tapi nyaman.

Suasana restoran besar dekat Dago Simpang tesebut memang hangat, apalagi ditemani oleh tv yang menayangkan pertandingan sepakbola antara Indonesia dan Qatar. Sesekali teriakan bergema ketika ada kejadian yang menarik pada pertandingan tesebut. Suasana yang akrab dan hangat tersebut justru menambah kenikmatan makan malam.

Suasana kota Bandung memang menyenangkan dan lebih romantis. Sekarang penjual bunga sudah ada tiap malam di sepanjang jalan Dago, dulu hanya ada pada hari Sabtu malam. Memang layak kalau Bandung disebut sebagai kota Kembang. Keep Bandung beautiful euy.

Letak restoran tersebut di sebelah kiri jalan Dago ke arah utara, mendekati Simpang Dago. Sesekali silahkan mencobanya.

Location : Jalan Pondok Merah Mas 1, Bekasi,

Location : Address not available

Location : Jalan Kebon Sirih Timur Dalam, Jakarta Capital Region 10240,

Tuesday, October 11, 2011

Indahnya Kintamani


Pagi ini saya bersyukur bisa menikmati keindahan disekitar danau Batur.

Menginap di hotel Windhusara kepunyaan pak Nyoman Nuarta. Pak Nyoman bercerita bagaimana nuraninya terpanggil kembali ke pulau Bali walaupun sudah bekerja di salah satu perusahaan besar di Cilegon.

Menurut pak Nyoman, siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang akan memajukan kampung halaman. Ketika saya perluas akhirnya menjadi siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang akan memajukan negeri sendiri.

Menyintai negeri sendiri bukan berarti tanpa sikap kritis, tapi dilakukan dengan rasa tanggung-jawab untuk mencintai produk sendiri. Memberikan kesempatan kepada industri dalam negeri untuk berkembang. Ini terjadi tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara-negara maju industri kecilnya diberi  kesempatan untuk berkembang.

Memang dibutuhkan kejelian untuk melihat peluang, tapi saya yakin, peluang itu selalu ada.




Location : Jalan Kebon Sirih Timur Dalam, Jakarta Capital Region 10240,

Wednesday, September 28, 2011

Ikhlas . . . .


Ketika menjelang Hari Raya Iedul Fitri 1432H, muncul beberapa iklan menarik dari beberapa BUMN yang secara tegas menyatakan tidak menerima bingkisan. Dari beberapa iklan tersebut, yang menarik perhatian saya adalah iklan dari PERTAMINA.

Iklan PERTAMINA menggunakan kalimat yang menarik "jangan ganggu keikhlasan kami bekerja buat negara". Penggunaan kata ikhlas yang tepat, yang secara halus mengatakan kami bekerja demi negara dengan jujur.

Mungkin sekarang cara memerangi korupsi dengan cara blak-blakan sudah tidak mempan, ada baiknya diubah dengan cara harus, ya seperti penggunaan kata ikhlas tadi. Mari kita mulai budayakan penggunaan kata ikhlas sebagai kata no to corruption. Semoga akan semakin banyak cara untuk memerangi korupsi.


Wednesday, September 21, 2011

Konsistensi


Mengembangkan suatu produk membutuhkan konsistensi. Itu pasti. Konsistensi dibutuhkan karena mengembangkan sesuatu yang belum pernah ada bukanlah hal yang mudah.

"Tidak ada pil pintar", itu salah satu pesan yang saya terima ketika masih bekerja sebagai engineer dibawah bimbingan pak Pribadi. Pengembangan adalah suatu proses yang berkesinambungan. Terus menerus dilakukan dengan konsisten. Mungkin pada awalnya, dari beberapa produk pengembangan hanya satu atau dua yang berhasil. Jangan menyerah, karena pengembangan yang terjadi tidak berupa produk tetapi justru kemampuan diri. Mengasah diri.

Dengan seiring waktu, konsistensi serta pengalaman bertambah. Pada kondisi matang, justru keadaan berbalik. Dari satu ide dasar, muncul beberapa produk baru. Itulah hasil kematangan serta konsistensi pengembangan produk. Pada tahap awal adalah pembiasaan pola berfikir dan konsistensi, and the rest will follow.

Ide atau kreativitas muncul karena pola berfikir yang terstruktur dalam menganalisa keadaan atau permasalahan. Sederhananya, kenali business process sebelumnya, kenali permasalahan yang dihadapi. Dengan mengenalnya berarti we almost win the war.

Semoga industri dalam negeri makin berkibar di nusantara.

Monday, September 19, 2011

Jalan Kenangan


Hari Sabtu kemarin ada acara Halal bihalal ikatan alumni di kampus tercinta. Sayangnya, acara tersebut hanya dihadiri oleh 7 orang teman seangkatan, padahal acaranya cukup meriah dan menarik.

Acaranya menarik karena dikemas dengan baik, tidak terlalu serius tetapi banyak pesan serius yang disampaikan. Salut panitia yang telah berhasil mengemas acara tersebut dengan baik. Salut juga kepada pembawa acara Elfi dan Giso yang telah mencairkan suasana.

Saya banyak bertemu dengan adik-adik kelas dan banyak mendengar cerita bagaimana mereka mengarungi kehidupan mereka. Sungguh suatu pembelajaran hidup yang menarik.

Ternyata optimisme saya tidak salah, masih banyak teman-teman kita yang yakin dan sangat yakin bahwa some how some day, bangsa kita menjadi banga yang lebih baik. It is getting there.

Idealisme yang terpelihara, rasa kebangsaan yang tinggi adalah modal dasar menuju kemajuan. Betul kita pernah terpuruk, betul banyak tantangan yang dihadapi, yakinlah masa depan yang lebih baik menanti.

Jadi ingat sebuah pesan, lebih baik berilmu dan berahlak. Selama kita masih mempunyai nurani, selama itulah ada harapan.

Salam berjuang.